Torurial

Rabu, 12 Desember 2012

Sejarah Benteng Portugis

Benteng Portugis Amurang

Begitu banyak potensi wisata di Kabupaten Minahasa Selatan Salah satunya yaitu Benteng Portugis yang terletak di jantung kota Amurang, ibu kota kabupaten Minahasa Selatan. budaya Benteng Portugis yang terletak di Kelurahan Uwuran Satu, Kecamatan Amurang, tepatnya di lokasi Pasar Amurang yang berbelakangan dengan Rumah Tahanan (Rutan) Amurang atau yang lebih dikenal dengan sapaan sindulang. tapi apa mau dikata hingga saat ini, yang tersisa dari bekas benteng besar tersebut hanya beberapa bagiannya saja. Bangunan ini diperkirakan telah berusia 198 tahun sejak tahun 1512, Menurut sejarah, bangsa Portugislah yang pertama mendarat dan membangun benteng tersebut di mulut Teluk Amurang itu, dan kemudian menyusul bangsa Spanyol mendarat di perairan Mobongo / Kawangkoan Bawah, Kecamatan Amurang Barat, serta membangun benteng yang dinamai 'New Spain'. Namun, dari kedua benteng tersebut yang tersisa hanyalah benteng Portugis di Sindulang.  Dulunya di dalam benteng yang dipersenjatai dengan meriam-meriam terutama yang menghadap ke perairan Teluk Amurang untuk menangkis serangan lawan itu, dan terdapat pula berbagai bangunan, barak, gudang dan fasilitas militer lainnya, termasuk sebuah kapel (gereja kecil). Kapel tersebut diperkirakan  berada di lokasi yang mana berdiri sebuah gereja GMIM Sentrum Syalom Amurang, dan berada tepat di bawah altar gedung gereja GMIM Sentrum. Menyusul ada pula bekas kapel di Benteng New Spain di Mobongo. Selain untuk pertahanan dan kediaman serdadu, di dalam Benteng Spanyol ini juga berada kapel yang kini telah ditempati gedung gereja GMIM Kawangkoan Bawah. Malahan di dekatnya berada pula bekas pekuburan Spanyol, dan di depan pintu pastori gereja GMIM Kawangkoan Bawah masih terdapat nisan kubur orang Spanyol. Hingga sampai saat ini masih banyak masyarakat meyakini bahwa didalam benteng tersebut banyak tersimpan sejarah-sejarah kuno, mata uang kuno bahkan emas, percaya atau tidak pintu baja menuju ruang bawah tanah yang diperkirakan menyimpan harta karun di bagian tengahnya serta jalan-jalan ke ruang-ruang lain yang telah tertimbuh reruntuhan dan tanah, sampai saat ini masih tergembok. Upaya demi upaya dari berbagai pihak untuk 'membuka', gembok tersebut namun tidak ada hasilnya “gagal”.  Hingga sampai sebuah tim dari negeri belanda beberapa tahun silam untuk mencoba membukanya, tetapi karena status benteng sebagai cagar budaya tentu saja tidak membuahkan hasil, Menurut seorang sejarawan, jalan-jalan bawah tanah Benteng Portugis ini menembus ke kompleks gereja Sentrum. Tapi pintunya sudah tertutup. Sedangkan dinding-dinding beton Benteng Portugis termasuk Benteng Spanyol telah dibongkar di masa Gubernur Jenderal Herman Daendels (1807 - 1815). Dindingnya dimanfaatkan untuk pembangunann jalan di Amurang, dan pembongkaran paling akhir terjadi pada masa pemerintahan Jepang.

Ditulis Oleh  : Nofly Manopo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar