Torurial

Rabu, 12 Desember 2012

Wisata Batu Dinding

Batu Dinding Amurang


Amurang - Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel)  merupakan salah satu daerah yang menarik di Nyiur Melambai, sebutan bagi Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Selain begitu kaya akan potensi kekayaan alam, Kabupaten yang saat ini dipimpin oleh Bupati Tetty Paruntu dan Wakil Bupati Sonny Tandayu juga terdapat obyek pariwisata unggulan.

Tetapi sayangnya belum dapat dikelola secara baik oleh pemerintah Minsel, salah satunya obyek wisata alam Batu Dinding atau biasa disebut tebing kilo tiga, di  Amurang. Bagi para petualang alam bebas di Sulut tentunya sudah tidak asing lagi mendengar Batu Dinding Kilo Tiga Amurang tersebut.

Batu Dinding, setiap minggu banyak dikunjungi warga yang ingin panjat tebing. Lokasinya hanya berjarak sekitar 5 kilometer dari pusat kota Amurang.

Tebing Kilo tiga merupakan fenomena alam luar biasa, yang diambil dari nama desa terdekat Desa Kilometer Tiga, Kecamatan Amurang.  Jaraknya mudah dijangkau dengan transportasi darat. Ketinggianya 75 sampai 90 meter, kontur bebatuan sungai tertata rapih, memang ciptaan Tuhan yang dahsyat.

Menurut pemerhati lingkungan Kelompok Pecinta Alam (KPA) Cliff Hanger, Amurang Ricky Ulaan dan Melky Thomas bahwa objek wisata Tebing Kilo Tiga ini dapat berkembang asalkan pemerintah memperhatikan akses jalan.

"Fasilitas penunjang di antaranya peralatan panjat tebing. Kalau ini dilakukan bukan tida mungkin objek wisata tersebut akan menghasilkan PAD tang besar. Sebab objek ini selain unik, dari batu kali, tersusun rapi dan berderet-deretan menjulang tinggi," ujar mereka.

Sangat disayangkan objek wisata di daerah ini belum mendapat perhatian dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), Dinas PU dan instansi terkait di Pemkab Minsel. Parahnya lagi, banyak kalangan menilai bahwa pariwisata Minsel jalan di tempat.

Selain itu, instansi terkait ini belum berbuat banyak mensosialisasikan potensi wisata yang ada di minsel kepada beberapa daerah maju bahkan di mancanegara minim sosialisasi akan potensi pariwisata di Minsel yang cukup menjanjikan.

"Jangankan mensosialisasikan potensi wisata di Minsel, pembangunan serta penataan objek wisata belum maksimal dan masih tertinggal dengan daerah lainnya di Sulut," tukas mereka.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Minsel Ventje Igir, hanya berkilah, minimnya anggaran menjadi salah satu penghambat. Selain itu, objek wisata terbentur kepemilikan lahan yang di komplain milik warga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar